"Kekompakkan dan Kerjasama"
Di
suatu sekolah, terdapat dua geng yang sama-sama beranggotakan tiga
wanita. Kelompok pertama beranggotakan Shintia, Vivi, dan Bunga . Mereka
sangat baik hati dan tidak pernah memusuhi orang lain. Kelompok kedua
beranggotakan Ofi, Stefani, dan Rosi. Mereka jahat, egois, dan suka
memusuhi Shintia, Vivi dan Bunga. Itu dikarenakan Shintia cs sangat aktif
dalam pelajaran sehingga sering dipuji gurunya. Sedangkan mereka tidak
pernah sama sekali. Kedua kelompok itu dalam satu kelas yang sama.
Pada waktu istirahat, Shintia bertanya kepada Vivi
bahwa kenapa Ofi dkk selalu memusuhi mereka dan jahat kepada mereka
sedangkan mereka tidak pernah sekali pun berbuat jahat kepada Ofi dkk. Vivi lalu mendoakan bahwa semoga Allah merubah sikap mereka selama ini.
Semua lalu serentak menjawab Amin.
Tidak lama kemudian, bel masukpun berbunyi, Shintia dkk
pun berbaris dan masuk ke kelas. Tidak lama kemudian, ibu guru wali
kelas masuk dan mengatakan bahwa untuk ulangan tengah semester diganti
dengan kegiatan tengah semester, yaitu berkemah. Semua siswa di kelas
itu sangat gembira dengan diumumkannya hal tersebut. Pada waktu itu,
langsung dipilih kelompok berkemah. Setiap kelompok beranggotakan enam
orang. Kebetulan sekali Ofi, Stefani, Rosi, Shintia, Vivi, dan Bunga dalam
satu kelompok yang mereka beri nama Regu Tulip.
Setelah satu bulan berlatih dengan kaka Pembina,
merekapun siap untuk unjuk gigi, tetapi kelompok mereka masih mempunyai
kekurangan yaitu kekompakan dan kerja sama. Pada hari saat berkemah,
mereka sudah siap berangkat. Pukul 08.00 mereka berangkat ke bumi
perkemahan. Pukul 08.30 mereka sampai ke bumi perkemahan dan langsung
mendirikan tenda dengan perlengkapan-perlankapannya seperti gapura,
tempat sepatu, tempat topi, tunas kelapa, pagar, tongkat regu, dll.
Pukul 11.30 merka selesai mendirikan tenda, itu termasuk waktu yang lama
karena regu lain telah selesai setengah jam yang lalu. Itu semua karena
dari mereka ada yang egois dan tidak kompak. Setelah mendirikan tenda,
mereka disuruh oleh kaka pembina untuk mempersiapkan sholat berjamaah.
Setelah sholat berjamaah selesai, semua peserta berdoa agra mereka
selamat dalam acara berkemah itu. Hari pertama mereka lakukan semua
pekerjaan dengan tidak kompak.
Pad hari kedua, aktifitas pertama adalah sholat subuh
berjamaah. Pada saat sebelum sholat subuh Ofi cs menyembunyika sandal Shintia. Saat Shintia mau berangkat ke mushola, ternyata sandalnya sudah
tidak ada. Jadi, dia terpaksa ke mushola tanpa alas kaki.
Setelah itu ternyata ada perubahan jadwal, yaitu yang
semula isoma sampai pukul 07.00, diganti dengan persiapan wide game
dimuali dari pukul 05.30. beruntungnya dari malam Bunga sudah
mempersiapkan semua keperluan wide game, sehingga mereka tiba di aula
paling awal. Setelah semua kelompok berkumpul, setia kelompok harus
membuat pioneering sebelum mereka berangkat wide game. Beruntungnya lagi
di kelompok itu terdapat Tami, siswa paling paham tentang tali. Mereka
membuat itu dengan sungguh-sungguh, walaupun sedikit lama, tetapi simpul
mereka kuat dan tekniknya bagus. Mereka lalu diberi peta sebagai
penunjuk jalan.
Saat diperjalanan, Ofi, Stefani, dan Rosi menganggap
merka paling benar, sangat egois, dan mereka yang menentuka jalan. 5
dari sepuluh pos sudah mereka lalui, ketika sedang mencari pos ke enam
mereka tersesat. Setelah lebih kurang seperempat jam, mereka baru tahu
kalau mereka tersesat. Pada saat itu Ofi dkk meminta maaf karena mereka
selama ini jahat dan tadi pagi sandal Shintia mereka sembunyikan. Shintia dkk
pun memaafkan mereka dan meminta peta itu serta mereka bekerjasama
layaknya sebuah kelompok. Berkat kerjasama, akhirnya mereka menemukan
pos ke enam dan pos-pos selanjutnya. Setelah wide game itu Ofi cs
mengerti bahwa tindakan mereka selama ini salah. Mulai saat itu, Regu
Tulip itu sangat kompak dan selalu bekerjsama dari mulai memasak,
melewati haling rintang, membuat kerajinan tangan, sholat berjamaah,
dsb. Sampai-sampai kelompok lain sangat terkejut dan iri dengan
kekompakka mereka.
Dan pada akhir kemah, Regu Tulip menjadi Regu tergiat
satu untuk kelompok putri. Mereka sangat senang dan sebelumnya tidak
menyagka dengan hal tersebut.
Setelah pengalaman berkemah tersebut, mereka tahu
bahwa ada rahasia dibalik rahasia, yang terpenting dari suatu kelompok
adalah kelompok dan kerjasama yang baik serta mereka tidak lagi
bermusuhan.
No comments:
Post a Comment